Salahkah jika aku berharap kepada sebentuk hati untuk dapat mengerti apa yang tengah aku rasakan. Aku tak mengharapkan sesuatu yang lebih kecuali sebuah "KEPASTIAN". Hanya itu yang aku butuhkan saat ini. Kakak muncul dengan seulas senyum tanpa rasa bersalah, dan aku hanya dapat menyambutnya dengan senyuman yang menyembunyikan luka. Aku membiarkan perasaanku larut di dalamnya. Namun ketika kakak benar-benar telah pergi, aku mencoba untuk tetap tersenyum dan tersenyum. Karena aku sadar, sampai kapanpun aku hanyalah adek bagimu... begitupun kamu, akan tetap menjadi seorang kakak bagiku. Dan panggilan adek-kakak itu tak akan pernah berganti diantara kita. Meskipun kini semua itu tinggal cerita.
Setelah semuanya kembali seperti biasa dan aku mulai terbiasa dengan keadaan ini, kakak kembali muncul dalam hidupku. Awalnya hatiku merekah namun sejenak kemudian aku menyadari akan makna dari kata "adek-kakak". Aku mencoba menolak kehadiran kakak, namun dalam benakku terjadi perseteruan antara IYA dan TIDAK. Dan akhirnya aku putuskan untuk TIDAK terus berharap dan manepis rasa ini.
Akhirnya aku berhasil dan dapat menjalaninya tanpa ada harapan dan keinginan untuk bersama kakak.
Namun mengapa kakak terus datang dan datang. Kakak terus memberi harapan namun akan pergi setelah aku berharap. Dan semua itu memang benar terjadi. Kakak pergi lagi tanpa sebuah alasan yang mungkin suatu saat akan datang kembali dengan sebuah alasan yang tak pasti.
Ketika kisah itu datang, aku tersenyum menyambutnya dengan penuh rasa bahagia.
Kemudian kisah itu pergi tanpa sebuah alasan yang memaksa aku untuk menangis.
Aku tetap berdiri dan mencoba untuk terbiasa, hingga akhirnya aku bisa...
Kehidupanku kujalani dengan sewajarnya,
Sampai akhirnya kisah itu muncul kembali,
Kemudian pergi lagi tanpa sebuah alasan...
Aku terpuruk, mencoba bertahan dan akhirnya kembali terbiasa tanpanya...
Namun kenapa kisah itu enggan pergi dari cerita hidupku dengan mencoba mengisi kembali lisahnya dalam kisahku.
Namun aku tak ingin lagi terpuruk, akan aku biarkan semuanya berlalu dan menepis semua rasaku tentangnya.
