Kini aku tengah mencinta seseorang yang seharusnya tak pantas untuk kucinta. Karena cinta yang dia miliki terlalu sukar untuk kugapai. Semuanya seperti khayalan yang tak pernah menjadi kenyataan ketika aku sadar bila aku tengah dipenjarakan oleh cintanya.
Kesan pertama ketika sang waktu menulis takdirku untuk bertemu dia, semuanya terlukis secara damai dan indah. Cinta itu tak langsung tumbuh, namun mengikuti jalannya sang waktu untuk menuntunku bertemu dengan sebuah rasa, yaitu CINTA.
Detik-detik yang kulalui berganti dengan menit, menitpun berganti dengan hitungan jam. Dan hitungan jam-pun berlalu menjadi hari, bulan bahkan tahun yang membawaku kedalam sebuah perasaan yang begitu dalam. Perasaan yang tak pernah mampu untuk aku ungkapkan dan aku ucapkan lewat sebuah kata ataupun pertanda. Aku ingin memeluknya, mendekap penuh harap dalam setiap desiran nafas yang mendamaikan relung batinku. Namun apalah arti setiap harapku jika tak pernah terlintas sedikitpun di benakmu untuk menolehku. Kau tak pedulikan aku yang selalu menangis setiap kali aku mengingat akan semua cintaku untukmu.
Aku bertahan, hanya demi sebuah rasa yang tulus dan murni yang hanya aku rasakan ketika aku didekatmu. Aku selalu terjaga hanya untuk menanti sebuah kata dari bibir manismu. Dan aku selalu bermimpi untuk dapat memilikimu walaupun hanya sekedar dalam impianku. Dan semua penantianku terjawab oleh sebuah rasa yang juga tumbuh dan bersemi di dalam hatimu.
Aku percaya, bila cinta itu tak selamanya akan memberikan tangisan. Karena semua pengorbanan yang aku berikan untuk cinta terbalas dengan kehadiran cinta itu sendiri. Karena hakikat sebuah cinta adalah KASIH SAYANG.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar